BAB
2
TINJAUAN TEORI
2.1Definisi
Terapitrombolitikadalahterapiklinis
yang
ditujukanuntukreperfusijaringanmiokardiumdenganmemperbaikialirandarahpadapembuluhdarah
yang tersumbat.Bekuandarah yang terdapatdalampembuluhdarahakanmengganggualirandarahkebagiantubuh
yang dialiriolehpembuluhdarah. Hal
inidapatmenyebabkansuatukerusakanseriuspadabagian-bagiantubuh.Jikabekuanterdapatpadaarteri
yang memasokdarahkejantung,
makadapatmenyebabkanseranganjantung.Jikabekuanterdapatpadaalirandarahkeotak,
makadapatterjadi stroke.
Terapitrombolitikdigunakanuntukmelarutkanbekuandarah yang
akanmengancamkehidupanjikatidaksegeradiatasi.
IstilahSindromKoronerAkut (SKA)
banyakdigunakansaatiniuntukmenggambarkankejadiankegawatanpadapembuluhdarahkoroner.SKA
merupakansatusindrom yang terdiridaribeberapapenyakitkoroneryaitu, angina
takstabil (unstable angina), infarkmiokard non-elevasi ST,
infarkmiokarddenganelevasi ST, maupun angina
pektorispascainfarkataupascatindakanintervensikoronerperkutan. Alasanrasionalmenyatukansemuapenyakititudalamsatusindromadalahkarenamekanismepatofisiologi
yang sama. Semuadisebabkanolehterlepasnyaplak yang
merangsangterjadinyaagregasitrombositdantrombosis, sehinggapadaakhirnyaakanmenimbulkan
stenosis berat atau oklusipadaarterikoronerdenganatautanpa
emboli.
2.2 Jenis dan Agen Trombolitik
Terapi
trombolisis menggunakan obat yang disebut agen trombolitik seperti alteplase
(Activase), anistreplase (Eminase), streptokinase (Streptase, Kabikinase),
Urokinase (Abbokinase), dan aktivator plasminogen jaringan (TPA) untuk
membubarkan gumpalan. Obat ini diberikan sebagai suntikan, hanya di bawah
pengawasan seorang dokter.
Agent trombolitikdibagi
menjadi 2 kategori :
1.
Fibrin selektif
Karakteristik
:
Aktivasi plasminogen
yang terikat pada fibrin
Penghancuran bekuan sangat cepat
2.
Fibrin non selektif
Karakteristik :
Plasminogenosis dan fibrinogenosis sistemik
Penghancuranbekuanlebihlambat
Status penghancuransistemiklebihpanjang
2.3 Kriteriaseleksi yang digunakanuntukterapitrombolitik
2.3.1 Indikasi :
1.
Tidaklebihdari
12 jam setelahwaktuterapi : nyeri dada, semakin
cepatsemakinbaik
2.
Elevasisegmen
ST pada EKG atau onset barublokcabangberkas
kiri
3.
Nyeri dada
istemikdengandurasi 30 menit
4.
Nyeri dada
tidakresponterhadapnitrogliserin sub lingual atau
nifedipin
5.
Tidakmengalamikondisi
yang dapatmenjadipredisposisi
pendarahan
2.3.2 Kontraindikasi
Terapitrombolitik :Kontraindikasiabsolut
1.
Sebelumnyamengalami
stroke hemoragik; stroke lain atau
serebrovaskularyang terjadidalam 1tahun terakhir
2.
Neoplasma
intracranial
3.
Perdarahan
internal aktif (tidaktermasukmenstruasi)
4.
Suspekdiseksi
aorta
Terapitrombolitik :Kontraindikasirelative
1. Hipertensiberat (tekanandarah
>180/110)
2. Riwayat CVA / kelainanintraserebral
3. Trauma yang baruterjadi (dalam 2-4
minggu), termasukcedera
kepalaatauresusitasijantung> 10 menitatauoperasibesar< 3minggu
4. Perdarahan internal dalam 2-4
mingguterakhir
5. Penggunaan streptokinase sebelumnya (5
harisampai 2 tahun)
atauriwayatalergiterhadap
streptokinase
6. Pengunaanantikoagulan
7. Kehamilan
8. lukalambung
9. Riwayathipertensikronik yang berat
2.4 Manajemen Farmakologi
Obat
|
Dosis
|
Tindakan
|
Pertimbangankhusus
|
Bekuanspesifik
|
|||
t-PA (alteplase)
|
IV : 100 mg
lebih dari 90 menit dengan 15 mg pertama diberikan melaluibolus
|
Mengikat fibrin padabekuan dan mempromosikan aktivasi plasminogen
menjadi plasmin
|
Waktuparuh yang pendek, sehingga
heparin biasanya diberikan lewatbolus dan
kemudian diikutidengan infuse.
Aspirin dimulaidenganpemberianobatdandilanjutkan1hari
|
r-PA (reteplase)
|
10 U diberikanlewatbolus, diulang dalam 30 menit
|
Mengikat fibrin padabekuan dan mempromosikan aktivasi plasminogen
menjadi plasmin
|
Heparin dimulaidenganpemberianobatdandilanjutkandalam 24 jam
|
TNKase (tenecteplase)
|
30-50 mg berdasarkan berat badan, diberikan lewatbolus tunggal
|
Mengikat fibrin padabekuan dan mempromosikan aktivasi plasminogen
menjadi plasmin
|
Heparin dimulaidenganpemberianobatdandilanjutkan q hari
|
Non-spesifik
|
|||
SK (streptokinase)
|
1,5 juta U diberikan lebih dari 60
menit
|
Mengkatalispengubahanplasminogen menjadi plasmin, yang menyebabkan lisis
dari fibrin.
Memiliki efek litik sistemik |
Dapatmenyebabkanreaksialergidanhipotensi.
Heparin dapatdiberikan IV atau SQ
Aspirin dimulaidenganpemberianobatdandilanjutkan1hari
|
APSAC (anitreplase)
|
30 U melalui bolus lambat selama
2-5 menit
|
Kombinasi molekul streptokinase dan
plasminogen yang tindakannyaserupa dengan streptokinase. Memiliki efek litik sistemik
|
Dapatmenyebabkanreaksialergidanhipotensi
Waktuparuh lama, jadi heparin biasanyadimulai 4-6 jam setelah APSAC
Aspirin dimulaidenganpemberianobatdandilanjutkan1hari
|
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 PenatalaksanaanPre
Dan Post Trombolisis
Praprosedur
1. Kajitingkatpengertiandantingkatansietas
2. Libatkankeluargaatau orang terdekatdalamperawatandaninstruksi
3. Beripenguatanpenjelasandoktertentangtujuanprosedur, hasil yang diinginkan,
danrisiko yang berhubungan
4. Gambarkanprosedur yang akandilakukan :
ü Intrakoroner :samadengankateterisasijantung, dapatberakhirdalam 1 sampai 2
jam. Sensasi yang dapatterjadi :tekananselamapemasangankateter,
takadaketidaknyamanandalampenginfusan.
ü Intravena : biasanya di bagiankedaruratanatau UPK,
penginfusandiberikanlebihdari 3 jam
5. Jelaskandantinjaukembalitindakanintraprosedurdan pascaprosedur
6. Pemantauan di UPK
7. Hak-hakberkunjung
8. Peralatan yang digunakan (alatpemantauanjantung, pemberianoksigen, terapi
IV)
9. Jelaskanperlunyatirah baring
selamadansetelahpemberiandanperlunyaseringmengambilcontohdarahuntukmemantaumasapembekuan
10. Instruksikan
pada pasien untuk segera memberi informasi pada perawat bila terasa nyeri dada
Post prosedur
Komplikasiumumdaritrombolisisadalahpendarahan,
tidakhanyasebagaihasilterapitrombolitikitusendiri,
tetapijugakarenapasiensecararutinmendapatterapiantikoagulanselamabeberapahariuntukmeminimalisirkemungkinanretrombosis.Perawatjugaharussecaraberkala:
1.
memanataumanifestasiklinisdaripendarahan.
Pendarahangusidankebocoran vena biasaterjadi.
Pendarahanseriusdapatterjadisepertipendarahanintrakranialdanpendarahan
internal.
2.
tindakanpreventif untukmeminimalisirpotensialpendarahan. Contohnyapenangananpasien yang terbatas,
infeksidapatdihindarijikamemungkinkan,
dantambahantekanandapatdiberikanuntukmemastiknhemostatisdari venipuncture
dantempatkebocoranarteri.
3.
Jalur intra
vena dipasangsebelumpemberianterapilisisdanpenguncian heparin
dapatdigunakanuntukpenatalaksanaanselamapengambilanspesimen labor.
Antasiddapatdiberikankhususnyajikapasienmengalamiketidaknyaman di bagian
gastrointestinal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapitrombolitikadalahterapiklinis
yang
ditujukanuntukreperfusijaringanmiokardiumdenganmemperbaikialirandarahpadapembuluhdarah
yang tersumbat.
Agentrombolitikada 2 yitu :
fibrin selektifdan non selektif. Jenisdariduaageniniberbeda.Agen fibrin
selektif Tissue – Type Plasminogen Activator (t – PA ), Recombinant Tissue
Plasminogen Activator ( rt – PA ), Recombinant Plasminogen Activator (
reteplase, r – PA ), Single chain urokinase plasminogen activator ( scu – PA,
prourokinase ). Sedangkanjenisagen non selektif : Streptokinase ( SK ),
Anisolated Plasminogen Streptokinase Activator ( APSAC ), Urokinase ( UK ).
Indikasi Tidaklebihdari 12 jam setelahwaktuterapi : nyeri dada,
semakincepatsemakinbaik, Elevasisegmen
ST pada EKG atau onset barublokcabangberkaskiri,Nyeri dada istemikdengandurasi 30 menit
Terapitrombolitik
:Kontraindikasiabsolut, Sebelumnyamengalamistroke
hemoragik; stroke lain atauserebrovaskular yang terjadidalam 1tahun terakhir, Neoplasma intracranial, Perdarahan
internal aktif (tidaktermasukmenstruasi),Suspekdiseksi aorta.
Terapitrombolitik
:Kontraindikasi relative,Hipertensiberat (tekanandarah >180/110), Riwayat CVA /
kelainanintraserebral.
Manajemen farmakologi Activator (t
– PA), Recombinant Tissue Plasminogen Activator (rt – PA), Recombinant
Plasminogen Activator
(reteplase, r – PA), Single chain urokinase plasminogen activator (scu –
PA, prourokinase). Sedangkanjenisagen non selektif : Streptokinase (SK),
Anisolated Plasminogen Streptokinase Activator (APSAC), Urokinase (UK).
3.2 Saran
Dalam
memberikan terapi trombolitik, kita sebagai tenaga medis harus memahami dengan
benar pemberian obat dan terapi serta memperhatikan indikasi dan kontraindikasi
dari pemberian obat dan terapi tersebut. Pemberian obat dan terapi yang tidak
sesuai bisa saja memperburuk kondisi pasien yang kita tangani.
Kee, Joyce L. & Evelyn, R. H. 1996.Farmakologi
:pendekatan proses
keperawatan. Jakarta : EGC
Urden, Linda D., Stacy, K. M. & Lough, M. E.
2006. Critical care nursing :
Diagnosis and management ( 5
ed. ). Missouri : Mosby
Woods, Susan L., Froelicher, E.S. S.
&Motzer, S. U. 2000. Cardiac Nursing (ed).
Philadelphia : Lippincott
0 komentar:
Posting Komentar